blog ini pindah ke blog baru di http://www.onenewnewss.blogspot.com/


This blog is moving to a new blog on http://www.onenewnewss.blogspot.com/

Kamis, 17 Februari 2011

Kisah Cinta Bambang-Halimah (1)

Halimah Agustina Kamil harus mengakhiri perjuangan panjang mempertahankan kehormatan perkawinannya setelah permohonan Peninjauan Kembali (PK) Bambang Trihatmodjo dikabulkan Mahkamah Agung. Keputusan tersebut sekaligus menutup gemerlap kisah-kasih pasangan yang telah dikaruniai tiga orang anak, dan dua cucu itu. Berikut kisah cinta Bambang-Halimah yang diturunkan dalam empat.


CekRicek Editor, CekRicek - Kamis, 17 Februari 2011 13.52 WIB

Halimah Bambang Trihatmodjo|Foto: IST
Jakarta-C&R/OMG- Halimah Agustina Kamil harus mengakhiri perjuangan panjang mempertahankan kehormatan perkawinannya setelah permohonan Peninjauan Kembali (PK) Bambang Trihatmodjo dikabulkan Mahkamah Agung. Keputusan tersebut sekaligus menutup gemerlap kisah-kasih pasangan yang telah dikaruniai tiga orang anak, dan dua cucu itu. Berikut kisah cinta Bambang-Halimah yang diturunkan dalam empat.
Cinta Bambang Trihatmodjo-Halimah Agustina Kamil bersemi ketika mereka sama-sama menuntut ilmu di Inggris, lebih dari tiga dasawarsa silam. Suatu hari di negeri Lady Diana itu, dua mahasiswa asal Indonesia saling bertatap mesra sambil berjabat tangan menyebutkan nama masing-masing. Mereka adalah Bambang Trihatmodjo dan Halimah Agustina Kamil.
Meski baru berkenalan, mata dua insan itu tampaknya telah memancarkan binar-binar asmara, terutama sang pria. Ia rupanya jatuh cinta pada pandangan pertama. Love at the first sight. Rasa itu bahkan tak bisa dibendung lagi, hingga mendorong sang pria untuk mengejar pujaan hatinya sampai ke New York. Di kota itu, Baby – panggilan kesayangan Halimah - bermukim mengikuti tugas ayahandanya, Abdullah Kamil, yang menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Kali itu Kamil yang antimiliter harus pasrah melihat putri bungsunya dipersunting oleh putra seorang jenderal. Namun, Kamil tetaplah Kamil. Ia menolak mengenakan busana pria adat Jawa -- kain batik, beskap, dan blangkon -- saat resepsi ngunduh mantu pernikahan Halimah-Bambang yang digelar keluarga Soerharto, di Jakarta, 24 Oktober 1981 (bersambung).

0 komentar:

:10 :11 :12 :13 :14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39

Posting Komentar